Kamis, 21 April 2016

Puisi Chairil Anwar - Karawang-Bekasi

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi.

Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan berderap hati.

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa.

Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan
arti 4-5 ribu nyawa.

Kam cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang
berserakan

Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan
kemenangan dan harapan
atau tidak unutk apa-apa,
kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami

Menjaga Bung Jarno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi.

1948

Jumat, 07 Agustus 2015

Gimana sih menjadi mahasiswa itu?

M
enjadi mahasiswa itu menurut saya susah - susah gampang yah mengapa saya katakan demikian karena memang ada waktu dimana segalanya itu mudah dijalaninya (gampang) dan ada waktunya juga dimana segala sesuatunya itu Susah.
Kaloh kita Ralat kemasa kita di Bangku sekolah dulu kita diajar itu hanya menerima saja dan selalu disuapi oleh Guru-guru kita, dan kita tidak pernah mencari tahu sendiri apa yang kita pelajari itu.
Di dunia Kampuspun tak jauh beda dari masa Sekolah dulu, Kita di kampus terkadang bukan diajar untuk mendapatkan pengetahuan baru tetap kita hanya diajar bagaimana mendapatkan Nilai bagus. Dan saya rasa itu tidak terlalu jauh berbeda dengan Sekolah dulu bedanya hanya di sekolah kita hanya menerima saja apa yang guru berikan tanpa mencari sendir, sedangkan di dunia kampus kita diajar mencari sendiri namun niatnya hanya untuk mendapatkan nilai Bagus semata dan itu membuat kita menjadi tertekan.
Apa gunanya jika kita hanyalah berlomba lomba untuk menda[atkan nilai bagus semata?? Apakah pengetahuan kita akan bertambah?? Tentu TIDAK! Yang ada hanyalah Tekanan yang bisa membuat kita menjadi kecewa kepada dosen apabila apa yang kita kerjakan tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh dosen kita, kita belajar di Universitas bukan Perlombaan Sea Games/ ajang untuk berlomba-lomba mendapatkan nilai tinggi dengan teman yang lain.
Aku tahu kita memang harus belajar dengan sangat serius, tapi tidak hanyalah untuk lulus semata! seorang Guru besar pernah berkata “ Jangan Belajar Untuk Menjadi Sukses, tapi belajarlah Untuk Membesarkan jiwa” atau Seorang Dosen kita pernah berkata “ Jadilah Berlian karena berlian biar dimanapun bisa digunakan “ itu artinya jadilah orang yang bisa berguna kepada orang lain karena orang yang seperti itu dicari semua orang, Ambisi boleh tapi Ambisius janganlah tutur dosen pak Aspar.
Jadi janganlah mengejar kesuksesan belajarlah menjadi sempurna maka Kesuksesan akan mendatangimu. Tapi kembali lagi tidak ada orang yang sempurna di dunia ini! Iya memang tidak ada, kesempurnaan itu hanyalah milik Allah swt. Tapi belajar menjadi sempurna kan bisa!
Disetiap selesai ujian pasti akan ada daftar nama yang teratas dan dibawah, dan itu tentunya memperlihatkan kelemahan dari sesorang yang mendapatkan nilai yang standar atau bahkan Eror. Mendapatkan nilai ”A” itu sangat mudah kawan tapi pernahkan teman perpikir bagaiman proses mendapatkan nilai “A” itu?? Nilai “A” itu hanyalah ukuran yang diberikan dosen kepada kita, tanpa memikirkan apakah mahasiswa saya paham atau tidak paham.
Ada beberapa kriteria cara dosen mengajar selama saya di kampus:
Pertama: Dia datang hanya mendiktekan materi kepada mahasiswa tanpa memberikan penjelasan yang kurang tepat atau istilahnya Kaku, dan dosen seperti ini sangat mudah memberikan Nilai kepada Mahasiswax tanpa memikirkan apakah mahasiswanya paham  dengan materi yang diajarkan atau tidak paham, dosen kriteria ini yang sering membuat mahasiswa malas untuk Belajar.

Kedua: Ada dosen yang cara mengajarnya bagus namun memberkan nilai itu sangat pelit,  jadi yang diberikan nilai bagus itu hanya yang memang pantas atau memang kenal. Dan karakter dosen yang seperti ini biasanya membuat mahasiswa menjadi kecewa terhadap dosen yang seperti ini karena mahasiswa menganggap kami juga pantas mendapatkan nilai bagus. Tapi jika kalian saya berikan pilihan seperti ini “Nilai Bagus tapi Pengetahuannya Minim” atau “Pengetahuannya Bagus tapi Nilainya kurang Bagus” kalian pilih mana??  

Sabtu, 04 Juli 2015

HUKUM KONSTITUSI

Hukum Konstitusi
oleh: Daeng Ngunjunk
Sejarah singkat Konstitusi Indonesia,
ada tiga konstitusi yang pernah digunakan oleh indonesia yaiutu sbb:
1. UUD 1945 yaitu berlaku mulai dari tanggal 18 Agustus 1945 sanpai dengan tanggal 27 desember 1949,
2. UUD RIS yaitu berlaku pada tanggal 27 Desember 1949 sampai dengan tanggal 17 Agustus 1950,
3. UUD Sementara berlaku pada tanggal 17 Agustus 1950 sampai dengan tanggal 05 juli 1959(tepat pada hari ini).
Setelah UUD sementara kembali lagi pada UUD 1945 pada tanggal 1959 sampai sekarang. namun tidak begitu saja perjalanan dari kembalinya ke UUD 1945 pada tahun 1999 dilakukanlah Perubahan/Amandemen 1 kemudian dilakukan lagi Amandemen pada tahun 2000, sampai tahun 2002 dilakukan terus Amandemen dan UUD 1945 yang sekarang adalah masih amandemen ke-4 entah kapan dilakukan amandemen ke 5 dan seterusnya, munkin karena konstitusi indonesia bersifat Rigid jadi susah untuk merubahnya yah?
adapun nilai dari konstitusi terbagi atas 3 yaitu sbb:
1. Nilai Normatif
2. Nilai Nominal
3. Semantik
konstitusi dibagi menjadi 2 yaitu sbb:
1. Konstitusi Tertulis
2. Konstitusi tidak Tertulis
Kedudukan Konstitusi ada 2 yaitu sbb:
1. Sebagai Dasar suatu Negara.
2. Sebagai hukum Tertinggi.
adapun sifat dari Konstitusi terbagi atas 2 yaitu sbb:
1. Konstitusi yang bersifat Fleksibel
2.Konstitusi yang bersifat Rigid
catatan setiap negara pasti memiliki konstitusi yang membedakan hanyalah konstitusinya tertulis atau tidak tertulis, dan sistem pemerintahan parlementer/kerajaan tidak selamanya konstitusinya tidak tertulis begitupun sistem pemerintahan Presidensial tidak selamnya kosntitusinya tertulis.