M
|
enjadi mahasiswa itu menurut saya susah - susah gampang yah mengapa
saya katakan demikian karena memang ada waktu dimana segalanya itu mudah
dijalaninya (gampang) dan ada waktunya juga dimana segala sesuatunya itu Susah.
Kaloh kita Ralat kemasa kita di Bangku sekolah dulu kita diajar itu
hanya menerima saja dan selalu disuapi oleh Guru-guru kita, dan kita tidak
pernah mencari tahu sendiri apa yang kita pelajari itu.
Di dunia Kampuspun tak jauh beda dari masa Sekolah dulu, Kita di
kampus terkadang bukan diajar untuk mendapatkan pengetahuan baru tetap kita
hanya diajar bagaimana mendapatkan Nilai bagus. Dan saya rasa itu tidak terlalu
jauh berbeda dengan Sekolah dulu bedanya hanya di sekolah kita hanya menerima
saja apa yang guru berikan tanpa mencari sendir, sedangkan di dunia kampus kita
diajar mencari sendiri namun niatnya hanya untuk mendapatkan nilai Bagus semata
dan itu membuat kita menjadi tertekan.
Apa gunanya jika kita hanyalah berlomba lomba untuk menda[atkan
nilai bagus semata?? Apakah pengetahuan kita akan bertambah?? Tentu TIDAK! Yang
ada hanyalah Tekanan yang bisa membuat kita menjadi kecewa kepada dosen apabila
apa yang kita kerjakan tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh dosen kita,
kita belajar di Universitas bukan Perlombaan Sea Games/ ajang untuk
berlomba-lomba mendapatkan nilai tinggi dengan teman yang lain.
Aku tahu kita memang harus belajar dengan sangat serius, tapi tidak
hanyalah untuk lulus semata! seorang Guru besar pernah berkata “ Jangan Belajar
Untuk Menjadi Sukses, tapi belajarlah Untuk Membesarkan jiwa” atau Seorang
Dosen kita pernah berkata “ Jadilah Berlian karena berlian biar dimanapun bisa
digunakan “ itu artinya jadilah orang yang bisa berguna kepada orang lain
karena orang yang seperti itu dicari semua orang, Ambisi boleh tapi Ambisius
janganlah tutur dosen pak Aspar.
Jadi janganlah mengejar kesuksesan belajarlah menjadi sempurna maka
Kesuksesan akan mendatangimu. Tapi kembali lagi tidak ada orang yang sempurna
di dunia ini! Iya memang tidak ada, kesempurnaan itu hanyalah milik Allah swt.
Tapi belajar menjadi sempurna kan bisa!
Disetiap selesai ujian pasti akan ada daftar nama yang teratas dan
dibawah, dan itu tentunya memperlihatkan kelemahan dari sesorang yang
mendapatkan nilai yang standar atau bahkan Eror. Mendapatkan nilai ”A” itu
sangat mudah kawan tapi pernahkan teman perpikir bagaiman proses mendapatkan
nilai “A” itu?? Nilai “A” itu hanyalah ukuran yang diberikan dosen kepada kita,
tanpa memikirkan apakah mahasiswa saya paham atau tidak paham.
Ada beberapa kriteria cara dosen mengajar selama saya di kampus:
Pertama: Dia datang hanya mendiktekan materi kepada mahasiswa tanpa
memberikan penjelasan yang kurang tepat atau istilahnya Kaku, dan dosen seperti
ini sangat mudah memberikan Nilai kepada Mahasiswax tanpa memikirkan apakah
mahasiswanya paham dengan materi yang
diajarkan atau tidak paham, dosen kriteria ini yang sering membuat mahasiswa
malas untuk Belajar.
Kedua: Ada dosen yang cara mengajarnya bagus namun memberkan nilai
itu sangat pelit, jadi yang diberikan
nilai bagus itu hanya yang memang pantas atau memang kenal. Dan karakter dosen
yang seperti ini biasanya membuat mahasiswa menjadi kecewa terhadap dosen yang
seperti ini karena mahasiswa menganggap kami juga pantas mendapatkan nilai
bagus. Tapi jika kalian saya berikan pilihan seperti ini “Nilai Bagus tapi
Pengetahuannya Minim” atau “Pengetahuannya Bagus tapi Nilainya kurang Bagus”
kalian pilih mana??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar